Command Center 112 Kota Semarang mempercepat responstime pelayanan dari 15 menit menjadi 10 menit. Percepatan tersebut merupakan upaya dari Pemerintah Kota Semarang dalam menjawab kebutuhan masyarakat Kota Semarang untuk memperoleh layanan darurat yang cepat dan tetap efisien. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi pada Monitoring dan Evaluasi Command Center 112 Semarang yang dilaksanakan pada 29 April 2025 di Diskominfo Kota Semarang.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik, Dian Aryanto, menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan publik untuk mendapatkan layanan darurat secara cepat, diantaranya kerjasama dengan ATCS Dinas Perhubungan, pelatihan SDM hingga shift gabungan dengan OPD lain. Ia menambahkan kedepannya akan banyak inovasi yang akan dilakukan untuk mendukung kebijakan tersebut. “Kami memiliki goals memangkas 70% waktu penyelesaian aduan dari panggilan masuk sampai dengan petugas hadir dilokasi kejadian darurat dengan mempercepat alur koordinasi antar OPD. Jadi Layer 1 pada operator sudah harus memiliki data yang benar-benar lengkap sehingga Layer 2 OPD tidak harus Call back ke masyarakat.”

Terinspirasi dari Command Center 112 Surabaya, Arya menambahkan statementnya dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Caturwulan I Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kominfo Kota Semarang mengeluarkan surat edaran nomor B/88/000.8.3.4/II/2025 tentang  Percepatan Respons Time dari 15 menit menjadi 10 menit ini guna memenuhi kebutuhan publik dalam memperoleh layanan darurat yang cepat, aman dan efisien. 

Dalam paparannya Arya menyampaikan Surabaya memiliki 25 pos pantau dan 7 pos terpadu yang terdiri dari BPBD, Dinskes, Damkar, Dishub, Dinsos dan Satpol PP. 

Arya berharap Command Center 112 Semarang bisa mengadaptasi hal baik dari layanan 112 Surabaya yang memiliki respons time 7 menit. Hal itu dapat dicapai berkat kerjasama yang apik antar stakeholder yang ada dengan mengesampingkan ego sektoral.

Percepatan respontime ini disambut baik oleh 45 peserta yang hadir yang terdiri dari OPD, Instansi, pemangku wilayah dan relawan komunitas. Dengan adanya percepatan ini, seluruh OPD bersepakat untuk saling bahu membahu dalam penyelesaian aduan darurat. Seperti Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan ATCS untuk membuka jalan saat ambulance membawa pasien gawat darurat.

Arif Sumaji, pejabat penghubung dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Semarang juga menyambut baik hal tersebut. “Program ini sangat baik, kami dari Bassarnar juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai Dinas, utamanya Dishub karena biasanya saat menuju lokasi kami menemui kendala traffic lalu lintas yang padat, saya berharap implementasi program ini dapat secepatnya di laksanakan karena akan sangat membantu tim kami saat pelaksanaan tugas”.

Diharapkan dengan adanya pengoptimalan layanan ini, kebutuhan darurat masyarakat Kota Semarang dapat terpenuhi serta meminimalisir resiko terburuk.