



Jumat (7/2) – Dampak kondisi cuaca tidak menentu serta bencana yang rawan terjadi, pemerintah kota Semarang menyiagakan layanan call center 112. Melalui nomor tersebut, masyarakat bisa melaporkan dampak bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dsb) serta layanan darurat lainnya seperti yang menimpa warga Semarang akhir-akhir ini.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang, hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai angin kencang menjadi alasan utama meningkatnya potensi bencana. BMKG juga menyebutkan sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan menghadapi puncak musim hujan hingga Maret 2025. Curah hujan di Kota Semarang diperkirakan dalam skala tinggi yaitu mencapai 301 – 400 mm hingga 401 – 500 mm. Pada sisi lain, sifat hujan Kota Semarang berada di skala normal yaitu pada angka 85 – 115%. Data BMKG lain terkait pasang-surut air laut Kota Semarang bulan Februari diprediski mencapai tinggi rata-rata 154cm.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, sepanjang Januari 2025 telah terjadi 85 bencana alam yang menimpa Semarang diantaranya 10 kawasan banjir, 2 rumah amblas, 41 talud longsor, 11 puting beliung, 5 pohon tumbang, 12 rumah roboh dan 4 kebakaran. Dampak dari kejadian tersebut terdapat 166 warga terdampak dan kerugian yang dialami mencapai Rp. 1.811.500.000. Meskipun dampak dan kerugian yang dialami cukup besar, kejadian bencana tersebut tidak memakan korban jiwa sama sekali.
Plh. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Liza Oktafia Tutuarima menyebutkan bahwa Cuaca ekstreme yang terjadi di Kota Semarang berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor, pohon tumbang, rumah roboh, tanggul jebol dan lain sebagainya. Untuk itu Pemerintah Kota Semarang melalui Diskominfo menyiagakan Layanan Panggilan Darurat 112.
“Ketika terjadi darurat bencana masyarakat dapat menelpon 112 untuk permohonan bantuan dari dinas dan instansi terkait. Kami menjamin kemudahan karena masyarkat hanya perlu mengingat 1 nomor yaitu 112, gratis biaya panggilan, dan beroperasi selama 24 jam non stop,” imbuhnya.
Kejadian yang dapat dilayani melalui calll center 112 antara lain darurat kesehatan, daruat bencana alam, darurat kriminalitas, penyelamatan, keamanan dan ketertiban masyarakat, dan darurat lainnya seperti tiang roboh, konsleting listrik, jalan rusak, dan lain-lain. Selain itu layanan ini terintegrasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas Sosial, dan sebagainya.
Pemerintah Kota Semarang menghimbau kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan dan menyebarluaskan mengenai layanan darurat call center 112 guna mengakomodir kejadian darurat di kota Semarang. Informasi layanan 112 lainnya seperti edukasi masyarakat, publikasi tindak lanjut dinas terkait, serta rekap panggilan dapat diakses melalui sosial media Instagram @112semarang.